Wabah Virus Corona Jadi Penyebab Undurnya Indonesia Open Super 1000

Sejumlah turnamen bulu tangkis mengalami perubahan dan penyesuaian menyusul merebaknya wabah corona. Pandemik virus bernama lain Covid-19 itu membuat beberapa turnamen bulu tangkis sepanjang Maret hingga Mei terpaksa dibatalkan.

Tidak hanya itu turnamen-turnamen yang digelar setelah itu pun harus mengalami penyesuaian. Salah satunya adalah perhelatan Indonesia Open 2020 yang masuk kategori Super 1000. Semula turnamen tersebut diagendakan pada 16-21 Juni 2020. Akibat wabah tersebut maka turnamen itu pun digeser menjadi 29 September hingga 4 Oktober 2020.

Tanggal ini sedianya telah diamankan untuk slot turnamen Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 100. Meski begitu pihak PBSI masih menunggu jawaban dari BWF terkait perubahan tersebut termasuk nasib Indonesia Masters Super 100.

“Sudah kami ajukan ke BWF, turnamen Blibli Indonesia Open Super 1000 akan memakai jadwal Indonesia Masters Super 100. Kami masih menunggu jawaban dari BWF, termasuk jika disetujui, bagaimana kelanjutan penyelenggaraan Indonesia Masters Super 100, akan ditunda atau dibatalkan,” ungkap Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.

Sebelumnya salah satu agenda olahraga besar tahun ini yakni Olimpiade 2020 ditunda selama setahun. Perubahan ini tentu tak lepas dari pandemi Corona.

Terkait perubahan ini  pihak PP PBSI harus melakukan sejumlah penyesuaian. Pihak PBSI tidak bisa tidak melakukan penyesuaian mengingat penundaan Olimpiade merupakan keputusan terbaik yang diambil setelah melewati serangkaian pertimbangan.

“Kami akan ikuti, apa yang menjadi keputusan IOC dan BWF, karena saat ini yang penting adalah keselamatan dan kesehatan peserta olimpiade. Wabah Covid-19 membuat kami semua tidak punya pilihan lagi, harus ikuti prosedur yang sudah ditentukan,” beber Budhiarto.

Lebih lanjut Budhiarto mengatakan keputusan tersebut tentu memiliki dasar dan pertimbangan tersendiri. Apalagi saat ini wabah corona semakin mengkhawatirkan dunia. Untuk itu pihak PBSI pun akan melakukan sejumlah penyesuaian.

“Keputusan ini dibuat tentunya dengan mempertimbangkan banyak hal, dan tidak dipungkiri harus ada banyak penyesuaian juga dari pemain. Harus ada adjustment dengan kondisi perubahan jadwal turnamen, program latihan, dan sebagainya,” sambungnya.

Sementara itu, Budiharto juga memberikan kabar terkini kondisi Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI, Hendry Saputra yang saat ini masih dirawat di RS Pelni dengan status PDP (Pasien dalam Pengawasan) Covid-19. Dituturkan Budiharto, Hendry sudah menjalani rapid test dan hasilnya negatif. PP PBSI masih masih menunggu hasil swab test Hendry yang kemungkinan akan keluar besok.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *